Kamis, 28 Mei 2009

Teh dan Segala Manfaatnya


Teh dan Segala Manfaatnya

 
Sejak dulu teh memang terkenal memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Dengan meminum teh dapat membuat tubuh lebih relaks dalam menjalani aktivitas. Teh dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, diseduh dengan air panas atau ditambah dengan es, sama nikmatnya. Bahkan ada jenis daun teh yang dapat dimakan. 

Sejak dulu teh memang terkenal memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Dengan meminum teh dapat membuat tubuh lebih relaks dalam menjalani aktivitas. Teh dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, diseduh dengan air panas atau ditambah dengan es, sama nikmatnya. Bahkan ada jenis daun teh yang dapat dimakan.

Teh merupakan hasil pengolahan pucuk (daun muda) dari tanaman teh (Camellia sinensis) yang dipakai sebagai bahan minuman. Ada berbagai legenda asal mula teh, namun yang terpopuler adalah legenda Kaisar Shen Nung dari provinsi Yunan-Cina pada tahun 2737 SM. Ketika sedang memasak air minumannya, dengan tidak sengaja sehelai daun yang berasal dari ranting kering yang dipakainya sebagai kayu bakar, terbang dan tercelup ke dalam ketel air. Air seduhan daun tersebut kemudian menghasilkan sebuah minuman baru yang beraroma khas yang hingga kini dikenal sebagi teh.

Teh yang baik dihasilkan dari bagian pucuk (pecco) ditambah 2-3 helai daun muda, karena pada daun muda tersebut kaya akan senyawa polifenol, kafein serta asam amino. Senyawa-senyawa inilah yang akan mempengaruhi kualitas warna, aroma dan rasa dari teh.

Dasar utama pengolahan teh adalah pemanfaatan oksidasi senyawa polifenol yang ada di dalam daun teh. Proses oksidasi ini lazim disebut fermentasi. Berdasarkan sifat fermentasinya, dikenal empat macam jenis teh, yaitu:
Teh hitam (black tea) Teh hitam mudah dikenali di pasaran karena warnanya hitam dan paling luas dikonsumsi. Dalam proses pengolahan diberi kesempatan penuh terjadi fermentasi (mengalami perubahan kimiawi sempurna sehingga hampir semua kandungan tanin terfermentasi menjadi theaflavin dan thearubigin) yang akan merubah warna daun teh dari hijau menjadi kecoklatan dan dengan proses pengeringan berubah menjadi hitam. 
Teh oolong Umumnya diproduksi dari tanaman teh yang tumbuh di daerah semi tropis. Prosesnya sama seperti teh hitam, namun proses fermentasinya hanya sebagian (lebih singkat sekitar 30-70% dan perubahan berlangsung setengah sempurna sehingga masih mengandung sebagian tanin dan beberapa senyawa turunannya) sehingga warna dan aromanya di antara teh hitam dan teh hijau. 
Teh hijau (green tea) Daun teh tidak diberi kesempatan fermentasi (hampir tidak mengalami proses perubahan kimia). Biasanya pucuk teh diproses langsung dengan panas/steam untuk menghentikan aktivitas enzim sehingga sama seperti raw leaf (daun teh awalnya), karena itu selain warnanya masih hijau juga masih mengandung tanin yang relatif tinggi. 
Teh putih (white tea) Merupakan jenis teh terbaik karena untuk mendapatkannya, hanya diambil dari satu pucuk tiap satu pohon, yakni pucuk tertinggi dan utama. Kandungan antioksidan paling tinggi. Dalam prosesnya, daun teh dibiarkan layu secara alami sehingga warnanya menjadi putih.

Mutu teh merupakan kumpulan sifat yang dimiliki oleh teh, baik sifat fisik maupun kimianya. Kedua sifat ini telah dimiliki sejak masih berupa pucuk teh maupun diperoleh sebagai akibat teknik penanganan dan pengolahan yang dilakukan.

Kandungan senyawa kimia dalam daun teh terdiri dari tiga kelompok besar yang masing-masing mempunyai manfaat bagi kesehatan, yakni:
Polifenol Polifenol merupakan antioksidan jenis bioflavonoid yang 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali dari vitamin E. Manfaatnya:
Menurunkan kadar kolesterol 
Menurunkan tekanan dan kadar gula darah 
Membantu kerja ginjal dan mencegah terjadinya batu empedu 
Memperlancar pencernaan 
Melarutkan lemak dan mencegah kolesterol jahat
Kafein Unsur kafein dalam teh jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kopi. Manfaatnya: 
Bersifat sebagai mild stimulant pada sistem saraf pusat sehingga memperlancar sirkulasi darah ke otak 
Dengan minum teh secara teratur akan menaikkan tingkat ingatan, cognitive performance, feeling of pleasant dan mood.
Essential oil Teh juga mengandung protein yang dirasakan besar peranannya dalam pembentukan aroma. Manfaatnya:
Melarutkan lemak 
Memperlancar pencernaan dan peredaran darah
Ada berbagai manfaat teh terhadap kesehatan, diantaranya: 
Menurunkan resiko penyakit kanker
Berbagai studi menunjukkkan konsumsi teh berperan dalam menurunkan resiko penyakit kanker. Senyawa polifenol dalam teh mampu memberikan perlindungan terhadap zat karsinogenik. ECCG (epigallocatechin gallate) yang terdapat dalam teh hijau merupakan senyawa aktif yang berperan dalam mencegah terjadinya kanker.

Studi epidemiologis di Jepang menunjukkan penduduk yang mendiami daerah produsen utama teh hijau sangat sedikit tingkat kematiannya akibat kanker. Studi di Iowa, Amerika Serikat terhadap 35 ribu wanita pasca-menopause, melaporkan bahwa teh memiliki khasiat melawan kanker. Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa mereka yang mengkonsumsi minimal dua cangkir teh setiap harinya akan mengurangi resiko terhadap penyakit kanker kandung kemih (40%) dan kanker saluran pencernaan (68%) bila dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi teh.

Teh dapat mencegah dan menyembuhkan gangguan pada ginjal karena mampu menetralisir radikal hidroksil yang menyebabkan gangguan metabolisme protein pada ginjal.

Menurunkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular antara lain terkait dengan kadar lipid (lemak) darah dan tekanan darah. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa teh memiliki khasiat menurunkan resiko penyakit kardiovaskular dengan menurunkan kadar tekanan dan kolesterol darah.

pencegahan yang terjadi disebabkan polifenol teh memiliki kemampuan menghambat penyerapan kolesterol dan menghambat penggumpalan sel-sel platelet sehingga akan mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah.

Menurunkan berat badan
Studi terbaru yang dilakukan terhadap potensi teh adalah peranannya dalam menurunkan berat badan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Institut Fisiologi, Universitas Fribourg, Swiss, menunjukkan bahwa teh hijau diketahui mempunyai potensi sebagai termogenesis sehingga mampu meningkatkan pembakaran kalori dan lemak yang berdampak terhadap penurunan berat badan.

Mencegah osteoporosis
Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan salah satu masalah yang dihadapi wanita pasca-menopause karena produksi hormon estogen sebagai pemicu pertumbuhan tulang, telah terhenti. Osteoporosis menyebabkan massa tulang menyusut dan mudah patah.

Studi terbaru yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa kebiasaan minum teh secara teratur dapat mempertahankan keutuhan tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis. Senyawa aktif yang terkandung di dalam teh berperan menyerupai hormon estrogen lemah yang membantu melindungi tulang terhadap proses kerapuhan.

MEDULA SPINALIS DAN SYARAF SPINAL

MEDULA SPINALIS DAN SYARAF SPINAL 


Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Syaraf Pusat. Terbentang dari foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atau conus medullaris. Terbentang dibawah conu terminalis serabut-serabut bukan syaraf yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat.
Terdapat 31 pasang syaraf spinal: 8 pasang syaraf servikal, 12 Pasang syaraf Torakal, 5 Pasang syaraf Lumbal, 5 Pasang syaraf Sakral dan 1 pasang syaraf koksigeal. Akar syaraf lumbal dan sakral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap pasangan syaraf keluar melalui Intervertebral foramina. Syaraf Spinal dilindungi oleh tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF.


DASAR ANATOMI MEDULA SPINALIS

Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Syaraf Pusat. Terbentang dari foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atau conus medullaris. Terbentang dibawah conu terminalis serabut-serabut bukan syaraf yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat.
Terdapat 31 pasang syaraf spinal: 8 pasang syaraf servikal, 12 Pasang syaraf Torakal, 5 Pasang syaraf Lumbal, 5 Pasang syaraf Sakral dan 1 pasang syaraf koksigeal. Akar syaraf lumbal dan sakral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap pasangan syaraf keluar melalui Intervertebral foramina. Syaraf Spinal dilindungi oleh tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF.

MENINGEN SPINAL
Meningen Spinal terdiri atas tiga lapis yaitu: Dura mater, arachnoid dan piamater. Duramater yang merupakan lapisan yang kuat, Membran fibrosa, Bersatu dengan filum terminale. Piamater berupa lapisan tipis, kaya pembuluh darah, nyambung dengan medula spinalis. Rongga antara periosteum dengan duramater disebut dengan epidural yang merupakan area yang mengandung banyak pembuluh darah dan lemak. Rongga antara duramater dengan arachnoid disebut dengan subdural. Sub dural tidak mengandung CSF. Rongga antara Arachnoid dan Piamater disebut dengan Subarachnoid. Pada rongga ini terdapat Cerebro Spinal Fluid, Pembuluh Darah dan akar-akar syaraf

CAIRAN SEREBRO SPINAL
Cairan Serebro Spinal merupakan Cairan bening hasil ultrafiltrasi dari pembuluh darah di kapiler otak. Cairan ini selalu dipertahankan dalam keadaan seimbangan antara produksi dan reabsorpsi oleh pembuluh darah. CSF engandung air, protein dalam jumlah kecil, oksigen dan karbondioksida, Na,K,Ca,Mg,Cl, glukosa, Sel darah putih dalam jumlah kecil, dan material organik lainnya.

Struktur Internal
Terdapat substansi abu abu dan substansi putih. Substansi Abu-abu membentuk seperti kupu-kupu dikelilingi bagian luarnya oleh substansi putih. Terbagi menjadi bagian kiri dan kanan oleh anterior median fissure san median septum yang disebut dengan posterior median septum.
Keluar dari medula spinalis merupakan akar ventral dan dorsal dari syaraf spinal. Substansi abu-abu mengandung badan sel dan dendrit dan neuron efferen, akson tak bermyelin, syaraf sensoris dan motoris dan akson terminal dari neuron. Substansi abu-abu membentuk seperti huruf H dan terdiri dari tiga bagian yaitu: anterior, posterior dan Comissura abu-abu. Bagian Posterior sebagai input /afferent, anterior sebagai Output/efferent, comissura abu-abu untuk refleks silang dan substansi putih merupakan kumpulan serat syaraf bermyelin.


PERAN MEDULA SPINALIS
1. Pusat prosesing data
2. Jalur sensoris
3. Sistem piramidal dan ekstrapiramidal

REFLEKS SPINAL
Refleks merupakan respon bawah sadar terhadap adanya suatu stimulus internal ataupun eksternal untuk mempertahankan keadaan seimbang dari tubuh. Refleks yang melibatkan otot rangka disebut dengan refleks somatis dan Refleks yang melibatkan otot polos, otot jantung atau kelenjar disebut refleks otonom atau visceral.

Histologi Sistem Saraf Pusat

Struktur Histologi Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat adalah sistem saraf yang mengandung pusat pengelola rangsang saraf, rangsang ini setelah ditafsirkan dapat disimpan atau diteruskan ke sistem saraf tepi untuk menimbulkan tanggapan. 

Sistem saraf pusat dibedakan tiga pusat : Cerebrum, Cerebellum dan Medulla spinalis.


A. Cerebrum 

Korteks cerebri mempunyai ketebalan satu koma lima sampai empat mm, secara makroskopik dataran luar menunjukkan bangunan yang disebut : Sulkus (lekukan) dan girus ( peninggian).

Korteks disusun oleh 6 lapisan, berturut-turut dari luar ke dalam :

1. Lamina molekularis (pleksiformis) : sel penyusunnya kecil dan relatip sedikit, sedangkan               unsur serabut lebih menyolok membentuk anyaman (pleksus)

2. Lamina granularis externa : ukuran sel saraf kecil dan banyak

3. Lamina piramidalis externa : jumlah sel jarang, berbentuk piramid kecil

4. Lamina granularis interna : sel saraf kecil banyak

5. Lamina piramidalis interna : sel saraf berbentuk piramid lebih besar. Di daerah korteks yang       disebut area motorika sel saraf khusus berbentuk piramid besar, dikenal sebagai sel Betz.

6. Lamina multiformis : Sel saraf berbentuk aneka ragam. Disela antara neuronum terisi oleh           neuroglia.

B. Cerebellum 

Korteks cereblli terdiri atas tiga lapisan, dari luar ke dalam dijumpai :

1. Stratum molekulare (plexiformis) :

    Ø sel saraf sedikit dan kecil

    Ø serabut saraf : neurofibra non-myelinata banyak, beranyaman.

2. Stratum neuronarum piriformium : Sel saraf berbentuk serupa botol atau buah kambu air,           berderet, dikenal sebagai sel Purkinje .

3. Stratum granulosum : Sel saraf banyak, kecil dan padat

C. Medulla Spinalis

Kalau pada cerebrum dan cerebellum substantia grisea menempati bagian permukaan dan substantia alba bagian pusat, maka dalam medula sipnalis keadaan sebaliknya :

1.Substantia grisea : berwarna keabu-abuan, sebab penuh berisi neurosit yang berkelompok dan    membentuk nukleus. Pada lapisan melintang melalui medulla spinalis, bagian ini menunjukkan    gambaran seperti kupu-kupu atau huruf H, sehingga ada 3 gambaran tanduk :

   a. Kornu dorsale : pada medulla spinalis utuh disebut kolumna dorsalis

   b.Kornu laterale : pada pada medulla spinalis utuh disebut kolumna lateralis

   c.Kornu ventrale : pada medulla spinalis utuh disebut kolumna ventralis

   d.Substantia grisea mengandung neurositus : banyak neuroglia, terutama astrositus                           neurofibra non-myelinata.

2. Substantia alba : keputih-putihan, menempati bagian luar medulla spinalis. Bagian ini : Tidak mengandung neurositus, penuh neurofibra myelinata, yang menyebabkan warna keputih-putihan, neuroglia; oligodendrositus terbanyak, membuat stratum myelini untuk neurofibra, astrositus sedikit.

3. Kanalis centralis yang berada di pusat medulla spinalis dan berisi liquor cerebrospinalis mempunyai dinding, dinamakan ependima, tersusun oleh ependimositus, teratur sebagai epitel.

Meningens

Sistema nervosum sentrale diselubungi oleh bungkus : meninges (jika tunggal dinamakan mening. Ada tiga macam bungkus, dari luar ke dalam :

1. Dura mater (dura = keras ; mater = ibu)

· dura mater ensephali : membungkus ensephalon

· dura mater spinalis : membungkus medulla spinalis. Bungkus ini tertebal, disusun oleh jaringan ikat padat dan mengandung : serabut kolagen kuat : di encephalon : kurang teratur dan di medulla spinalis : membujur. Serabut elastis sedikit.

2.Arachnoidea mater : menyerupai rumah laba-laba (Arachnida), dihubungkan dengan bungkus lain oleh trabekula arachnoidealis. Dikenal 2 macam :

· arachnoidea mater encephali : membungkus encephalon

· arachnoidea mater spinalis : membungkus medula spinalis

Bentuk menyerupai rumah laba-laba menyebabkan bungkus ini memiliki :

· citerna sub-arachnoidea : berisi liquor cerebrospinalis

· trabecula arachnoidealis : membatasi cisterna, mengandung banyak serabut kolagen, sedikit serabut elastik.

3. Pia mater (pia=lunak), menempel pada sistema nervosum sentrale :

· pia mater encephalis : membungkus encephalon

· pia mater spinalis : membungkus medulla spinalis

Sifat :

· dilapisi oleh epithelium simpleks squamosum serupa mesthelium

· mengandung banyak serabut kolagen, sedikit serabut elastik

· dilengkapi dibroblastus, makrophagositus, pembuluh darah

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang belakang (Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Diantara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Rabu, 27 Mei 2009

RULES OF MEDICAL

Aspek hukum kelalaian medik

 Pasal 55 UU No. 23 Th. 1992 tentang Kesehatan : 1) Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan.
 Pasal 1365 KUHPerdata : Setiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang kain mewajibkan kepada orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.
 Pasal 1366 KUHPerdata : Setiap orang bertanggungjawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kelalaian atau kurang kehati-hatiannya.
 Pasal 1367 KUHPerdata : Seorang tidak saja bertanggungjawab untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan oleh orang-orang yang berada di bawah pengawasannya. 
 Pasal 7 UU No. 8 Th. 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
 Kewajiban pelaku usaha :
Memberi kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan dan pemanfaatan barang dan atau jasa yang diperdagangkan.
 Pasal 1370 KUHPerdata : Dalam halnya suatu kematian dengan sengaja atau kurang hati-hatinya seorang, maka suami atau istri yang ditinggalkan, anak atau orang tua si korban yang lazimnya mendapat nafkah dari si korban mempunyai hak menuntut ganti rugi.
 Pasal 1371 KUHPerdata : Penyebab luka atau cacatnya sesuatu anggota badan dengan sengaja atau kurang hati-hati memberikan hak kepada si korban untuk selain biaya-biaya penyembuhan juga kerugian yang disebabkan oleh luka atau cacat tersebut.

Entri Populer